Translate

Ahad, 26 September 2010

Hari Akhir Dan Iman Mahdi.(Bhg.13)


ebuah tanda yang menunjukkan permulaan abad keempat belas hijriyah dan akhir abad kedua puluh dan permulaan aba

SUATU PENAFSIRAN YANG BERBEDA

Kemungkinan lain adalah bahwa cerita ini mengungkapkan berbagai peristiwa yang akan terjadi di masa depan.

Di sisi Allah, seluruh waktu adalah satu. Masa depan, masa lalu, dan masa sekarang terjadi seluruhnya sekaligus. Di sejumlah ayat, berbagai peristiwa Hari Pembalasan di neraka dan surga diceritakan seolah-olah telah terjadi. Ayat berikut ini adalah contoh seperti itu.
Berkat teknologi satelit, dimungkinkan adanya pengambilan gambaran yang terpeinci tentang bumi, dan khususnya satelit-satelit intelijen mampu “mengamati” setiap negara dari dekat.

Dan ditiupkan sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). Dan terang-benderanglah bumi (Padang Mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing), dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi, dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan (QS Az Zumar: 68-69)

Berbagai peristiwa yang dijelaskan dalam ayat ini disampaikan seolah-olah hal itu sudah terjadi, walaupun bagi kita, hal itu adalah peristiwa-peristiwa di masa depan yang belum terjadi. Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa cerita Dzulkarnain AS berasal dari masa depan, yang diceritakan kepada kita dengan menggunakan kerangka waktu masa lalu.

Ayat kedelapan puluh empat mengatakan:'... Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu.' Hal ini mungkin menunjukkan bahwa Dzulkarnain AS akan berkuasa di dunia di masa depan.

Berkat teknologi inframerah, seluruh jenis perangkat kriminal dapat dideteksi dengan mudah dan kejahatan yang dilakukan di kegelapan dapat diamati secara seksama seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar ini. Kemajuan penting telah dibuat dalam diagnosis berbagai penyakit.
Pada masa sekarang, seorang pemimpin atau bangsa yang mempunyai kekuasaan superpower di dunia harus memiliki teknologi komunikasi dan kekuataan umum. Karena seorang pemimpin tidak dapat mengendalikan seluruh hal sendiri, kita dapat mengangap bahwa dia berada di sebuah ibu kota dan mengendalikan wilayah lainnya melalui satelit dan alat-alat komunikasi lainnya. Seperti disebutkan dalam ayat kesembilan puluh lima, 'Dzulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik," kemungkinan besar kekuasaan Dzulkarnain AS itu stabil dan kokoh. Apabila kita memperhatikan kisah ini dari sudut pandang ini, kita akan menyadari bahwa setiap ayat dapat mengungkapkan sebuah pesan yang berbeda. Misalnya, Dzulkarnain AS pertama-tama pergi pertama ke Barat, kemudian ke Timur dan kemudian kembali lagi. Ayat-ayat ini dapat berarti bahwa dia berkomunikasi dengan wilayah yang berbeda dengan mengubah saluran komunikasi yang dipancarkan dari satelit-satelit. Ayat-ayat ini berbicara terus-menerus tentang kata 'menemukan.' Dzulkarnain AS 'menemukan' sebuah masyarakat dekat ‘laut berlumpur’, dia 'menemukan' sebuah masyarakat di Timur yang tidak memiliki pemahaman. Tindakan 'menemukan' ini terjadi melalui proses mencari dan hal ini bisa jadi merupakan sebuah hasil temuan yang didasarkan pada pengamatan saluran satelit.


Ayat-ayat ini mengatakan bahwa orang-orang di Timur tidak memiliki perlindungan dari matahari. Apabila kita merenungkan informasi ini dari sudut pandang teknologi komunikasi, ada dua pesan yang mungkin di sini. Hal yang tersirat di sini bisa dua hal. Pertama, Dzulkarnain AS dapat menyaksikan atau mengumpulkan informasi intelijen melalui satelit dari berbagai wilayah (Allah-lah Yang Maha Tahu). Atau, dia melakukannya melalui teknologi inframerah yang digunakan di berbagai wilayah dewasa ini. Kamera-kamera inframerah digunakan dalam bidang kedokteran, patologi kriminal, meteorologi, kriminologi, intelijen, industri, dan bidang lainnya. Kamera-kamera ini juga dapat mengamati tubuh manusia secara mendalam.

Apabila Dzulkarnain AS ingin berbicara dengan sebuah bangsa, dia dapat melakukan hal itu melalui satelit dan pemancar televisi. Ini memungkinkannya belajar tentang berbagai hal yang dibutuhkan dan dikeluhkan rakyat tanpa melihat di mana mereka tinggal, dan kemudian mengatur wilayah-wilayah itu.

Persekongkolan Ya’juj dan Ma’juj dapat merupakan tindakan teror pada umumnya, atau kekacauan, atau bahkan dilakukan melalui pemancar komunikasi. Misalnya, persekongkolan itu dapat berupa gangguan atas pemancar-pemancar lainnya untuk menyiarkan persekongkolan tersebut. Dzulkarnain AS dapat mencegah pemancar dan persekongkolan seperti ini. Misalnya, dia dapat menggunakan tembaga dan besi yang disebutkan di ayat ini untuk menciptakan sebuah medan elektromagnetik dan mengganggu siaran radio dan televisi tersebut. Transformer yang dibuat dengan menggulung kabel-kabel tembaga di seluruh inti baja adalah salah satu sumber medan elektromagnetik. Sebuah medan elektromagnetik yang kuat dapat mengganggu siaran radio dan televisi.
Kemungkinan lain adalah berupa sebuah piringan satelit massal raksasa. Tujuan begitu besarnya piringan satelit itu adalah mengalahkan sistem pengganggu global Ya’juj dan Ma’juj. Permukaan piringan-piringan ini biasanya terdiri dari aluminium yang lebih ringan dan murah, yang bukan merupakan bahan ideal untuk dapat bekerja baik. Tembaga adalah sebuah konduktor yang jauh lebih baik, dan mungkin lebih disukai karena alasan ini. Akan tetapi, menutupi piringan raksasa ini dengan lembaran tembaga adalah suatu hal yang mustahil. Sebaliknya, memplat piringan itu dengan tembaga campuran akan menghasilkan piringan satelit dengan permukaan yang paling halus dan kinerja yang paling tinggi.


Dinding atau penghambat yang diciptakan melalui siaran yang saling bersaing atau menciptakan sebuah medan magnetik dapat diistilahkan sebagai sebuah ‘hambatan tidak terlihat.’ Sejumlah ilmuwan membaca kata ‘saddayn’ di ayat kesembilan puluh tiga sebagai ‘suddayn,’ dan ‘sadd’ di ayat berikutnya sebagai ‘sudd.’ Dalam kata pertama, maknanya bisa menjadi ‘hambatan terlihat’; di bagian kedua, berarti sebuah ‘hambatan tidak terlihat’ (Allah-lah Yang Maha Tahu).

'Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya,’seperti dinyatakan di ayat sembilan puluh tujuh, bisa jadi menyebutkan ke hal ini karena Ya’juj dan Ma’juj berupaya mengatasi atau mengambat siaran pemancar ini. Secara mengesankan, bentuk arus yang digunakan stasiun pembajak yang melakukan siaran dalam bentuk gangguan atas siaran lainnya adalah ‘menangkis pancaran.'

Tentang pernyataan ‘hampir tidak dapat memahami pembicaraan’ dalam hal ini dapat berarti bahwa siaran satelit ini kadang-kadang tidak dipahami oleh sebagian orang. Ketika siaran itu terganggu, maka orang-orang itu tidak dapat memahami; tetapi ketika siaran kembali normal, mereka dapat memahami lagi (Allah-lah yang Maha Mengetahui).

Ungkapan ‘laut berlumpur hitam’ di ayat kedelapan puluh enam juga menarik karena melihat matahari terbenam di layar televisi tepat seperti melihat matahari yang tenggelam di dalam laut. Warna-warni di layar berubah ketika matahari tenggelam di atas laut, ini terlihat berwarna keabu-abuan di layar televisi. Oleh karena itu, bagi orang-orang yang melihat hal ini, pemandangan terlihat seolah-olah tenggelam di dalam lautan berlumpur hitam. Ungkapan ‘aynin hami’e’ yang terdiri dari ‘ayn’ (mata air’ dan ‘hami’ (lumpur) dapat berarti pandangan yang kurang jelas ini.

Selain itu, hubungannya dengan Timur dan Barat dapat menunjukkan bahwa dia berhubungan dengan berbagai belahan dunia ini. Ketika matahari terbit di satu belahan dunia, maka matahari justru terbenam di belahan dunia lainnya.

NILAI NUMERIK (ABJAD) DI SEJUMLAH AYAT DI SURAT AL KAHFI MENUNJUKKAN WAKTU YANG SANGAT DEKAT DENGAN MASA KITA SENDIRI

Dan Kami telah meneguhkan hati mereka .... (QS Al Kahfi: 14)

1400 A.H. (Anno Hegirae, kalender Hijriyah) atau 1979 A.D. (Anno Domini, kalender Masehi)

Dia berkata, ‘Dzulkarnain berkata, “Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik ...’
(QS Al Kahfi: 95)
1409 A.H., atau1988 A.D. (tanpa shaddah)

Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu .... (QS Al Kahfi: 84)
1440 A.H., atau 2019 A.D. (dengan shaddah)
Sebuah tanda yang menunjukkan permulaan abad keempat belas hijriyah dan akhir abad kedua puluh dan permulaan abad dua puluh satu masehi adalah angka 1980 yang diperoleh dengan mengalikan jumlah Surat Al Kahfi dengan nomor urutan surat ini.

Bediuzzaman Said Nursi juga acapkali mengisyaratkan bahwa waktu ini adalah permulaan Hari Akhir. Dia berkata, misalnya:

Oleh karena itu, orang-orang yang kafir yang tidak mengetahui kebenaran ini berkata, ‘Mengapa para sahabat Nabi yang memiliki hati yang senantiasa waspada dan pandangan cermat dan telah diajarkan dengan seluruh keterangan hari akhir, menganggap sebuah kenyataan yang akan terjadi seribu empat ratus tahun kemudian akan dekat dengan abad mereka, meski gagasan mereka telah menyimpang ribuan tahun dari kebenaran?'9


Surat 18: Surat Al Kahfi (berisi 110 ayat) 18 x 110 = 1980

Bediuzzaman Said Nursi, dengan mengatakan ‘1400 tahun setelah’ Sahabat Nabi menunjukkan tahun-tahun sekitar tahun 1980-an sebagai hari akhir. Perlu dicatat di sini, dia mengatakan 1400, bukan 1373, 1378, dan bukan 1398. Dengan demikian, hal itu adalah abad keempat belas Hijriyah.

Surat Al Kahfi berisi berita yang sangat baik bagi umat Islam. Berita ini, seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW, mendekati kurun waktu penuh rahmat di Hari Akhir. Apabila Surat Al Kahfi dilihat dari sudut pandang ini, surat ini terlihat menunjukkan tahap-tahap yang berbeda, permulaan, perkembangan, dan kesimpulan Islam di Hari Akhir yang mencapai puncaknya dalam kekuasaan Islam dan berakhir dengan kedatangan ‘Isa AS.

(Harun Yahya)

Tiada ulasan:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Catatan Popular