Translate

Ahad, 8 Mei 2011

Symbol State Dan Kabbalah State.


Sejak Kabbalah hingga sekarang (mindcontrol) Freemasonry dan Illuminati, jika kita mencermati dengan seksama, maka akan menemukan tata cara kerja mereka yang menegaskan pikiran kita pada suatu ‘persamaan’ atau dalam ‘segi kesamaan’ antara sebuah ritual dan agenda. Pesan-pesan yang menjadi ritual untuk mendekatkan kepada arahan Lucifer disampaikan secara rahasia melalui lisan maupun secara bentuk simbolis. Cepat atau lambat manusia akan akrab dengan simbol mistis ini, cepat atau lambat makna atau nilai-nilai dari pengaruh simbol okultisme ini akan mudah ditanamkan.

Jika saja paganist diwajibkan mempunyai KTP, mungkin akan menjadi agama terbesar di dunia ini. Bagaimana tidak! Bahkan di dalam Terminology Egyption atau Egyptian Style dijelaskan pembentukan relief dan patung, yang biasa muncul pada simbol ini adalah nilai-nilai dari pengaruh lambang dewa matahari, hingga masih banyak lagi dalam hal arsitektur yang lainnya.

Bahkan Pastor Herbert W. Amstrong, pemimpin Worldwide Church of God, mengatakan: simbol salib itu berasal dari persilangan cahaya dewa matahari. Sampai kebohongan Natal dari Vatican yang sebenarnya adalah kelanjutan dari ritual penyembahan kelahiran anak Dewa Matahari (Sun of the God). ‘Sun’ berarti ‘Matahari’ dan ‘Day’ berarti ‘Hari’, itulah sebabnya ritual pemujaan kaum pagan terhadap Dewa Matahari dilakukan di hari Minggu. Padahal kitab mereka menyebutkan beribadah di hari sabat. (http://en.wikipedia.org/wiki/Herbert_W._Armstrong)

Jangan heran bila kaum Bohemian Grove melakukan ritual dibawah patung Burung Hantu, upacara-upacara kremasi yang dihadirkan oleh petinggi-petinggi pemerintahan global bahkan tak jarang artis-artis (mindcontrol puppets) turut terlibat dalam ritual menyesatkan tersebut. Karena unsur simbolis-simbolis tersebut lebih mendekatkan mereka dengan iblis untuk ketibaan Dajjal mereka, inilah nilai-nilai dasar pengaruh mereka, demi materialism semua akan mengikuti perjanjian sakralnya.


Jadi, apa bedanya dengan berhala-berhala?!

Arahan Iblis untuk menyesatkan Umat Islam akan terus terjadi secara bertahap sampai akhir zaman nanti, ini akan berlangsung terus-menerus. Bentuk-bentuk kesyirikan dari arahan Iblis sebenarnya sangat nyata dirasakan jika saja kita ingin membuka hati untuk menerima kebenaran Ilahi. Walaupun pertama saya tidak yakin dengan semua apa yang saya lihat ketika simbolis besar negara Indonesia disamakan dengan Horus (Ancien Egypt). Konspirasi purba yang sudah sangat nyata bagi umat.


Perancang Lambang Negara Indonesia atau Garuda Pancasila adalah Sultan Hamid II. Jika melihat fakta yang ada sekarang ini, tentu kita harus melihat perjuangan dalam waktu penjajahannya juga.

Awal-awal kemerdekaan merupakan awal-awal yang menegangkan bagi para pelaku sejarah, terutama yang beragama Islam, karena pada saat inilah mereka harus berhadapan langsung dengan wakil para Freemasonry yang ingin menggenggam Indonesia. Maka tidak heran jika sesudah kemerdekaanpun para Mason masih eksis di Nusantara, ingat kembali penghapusan tujuh kata Piagam Jakarta siapa yang menghapusnya? Orang-orang Masonlah dibalik semua ini, yang menginginkan Indonesia menjadi negara sekuler, negara yang tidak membaurkan agama dengan pemerintahan.

Lalu bagaimana dengan sosok Sultan Hamid II? Sultan Hamid II adalah sebuah gelar dengan nama asli Syarif Abdul Hamid Alkadrie, Sultan Pontianak yang terdaftar dalam persaudaraan Vrijmetselarij (organisasi persaudaraan Internastional/brotherhood) di Surabaya pada 1944. Kita ketahui Vrijmetselarij mempunyai hubungan erat dengan Freemasonry (http://www.facebook.com/pages/Vrijmetselarij/115592251801029)

Di dalam buku “Jejak Freemason dan Zionis di Indonesia” karya Herry Nurdy dan dalam kitab "Al-’Afal Yahudiyah fi Ma’aqilil Islami" (Operasi Ular Berbisa di negara-negara Islam) karya seorang sejarawan Arab, bernama Dr. Abdullah Tal. Kitab ini menyoroti sepak terjang pemimpin-pemimpin negara yang menjadi agen-agen Zionis dan beroperasi di negara-negara Islam, dan yang membuat saya terkejut adalah, bahwa Presiden pertama kita Bung Karno adalah keturunan Yahudi dari suku Dunamah?!
Sejauh ini, yang saya tahu hanya sebatas ayahanda Soekarno yang merupakan seorang Theosof.

Bahkan di dalam buku karya Abdullah Pattani, "Freemasonry di Asia Tenggara" yang dipublikasikan oleh Madinah Al-Munawarah, bahwa ada kemiripan antara lima dasar Pancasila dengan dasar-dasar yang digunakan Zionis sebagai ladasan gerakan.
Jika kalian ingin mendownload ebooknya, silahkan klik ini (Freemasonry di Asia Tenggara) atau disindang (Freemasonry di Asia Tenggara) atau bisa juga disindang (Freemasonry di Asia Tenggara)

Ketahuilah, system negara dan pemerintahan dihampir seluruh dunia yang sedang kita jalankan saat ini adalah bukan yang di kehendaki Alloh Ta’ala, melainkan bagian dari Kabbalah! Bahkan ada seorang aktivis dakwah sekaligus pengamat konspirasi purba, menyebutkan bahwa dunia sekarang lebih mengikuti Sunnah Kabbalah daripada Sunnah para Nabi. Saudaraku, yang membedakan Umat Islam dengan umat paganist adalah sunnah para Nabi. imam al-Barbahari: “Islam adalah sunnah dan sunnah adalah Islam” (Syarhus Sunnah, Imam al-Barbahari).
Makna paganist sangat jelas terpampang di dalam "Pancasila Pagan". Di indonesia burung garuda sendiri merupakan burung mistis yang berasal dari Mitologi Hindu.

Lihat rancangan pertama awal Garuda Pancasila oleh Sultan Hamid II masih menampilkan bentuk tradisional Garuda yang bertubuh manusia. Kenapa ini mengingatkan saya kepada Terminology Egyption atau Egyptian Style?!

Lebih parahnya lagi Umat Hindu sudah menggangap Garuda adalah dewa yang esensinya persis sama dengan horus. Bertubuh manusia, berkepala burung dan sama-sama terhubung dengan Matahari seperti Horus yang terhubung dengan Ra, (Dewa Matahari mesir Kuno) Garuda juga terasosiasi dengan Surya (Dewa Matahari Hindu). Sebagaimana Horus yang memiliki hubungan dengan RA, dewa tertinggi mesir kuno, Garuda juga memiliki hubungan dekat dengan Wisnu, dewa tertinggi hindu.

Pada akhirnya, simbolis pagant memiliki arti penting bagi kaum mason. Dan suatu saat kita akan melihat simbolis atau patung-patung akan musnah atas ijinNya nanti, dan tak ada lagi simbolis berunsur okultisme di dunia ini.

"Barangsiapa membuat gambar (patung) nanti di hari kiamat dia akan disiksa, hingga (dipaksa untuk) meniupkan roh padanya; padahal dia selamanya tidak akan bisa meniupkan roh itu." (H.r.Al-Bukhari)

Tiada ulasan:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Catatan Popular