Translate

Jumaat, 14 Februari 2014

Kisah Asal Usul Hajar Aswad

hajar aswad (3).jpg (Image #7 of 149)

Old Casing for Hajar Aswad

Al-Hajar-Aswad-1.jpg Photo by Koxy_01 | Photobucket


Ketika Nabi Ibrahim a.s bersama anaknya membina Kaabah banyak kekurangan yang dialaminya. Pada mulanya Kaabah itu tidak ada bumbung dan pintu masuk. Nabi Ibrahim a.s bersama Nabi Ismail bertungkus lumus untuk menjayakan pembinaannya dengan mengangkut batu dari berbagai gunung. 

Dalam sebuah kisah disebutkan apabila pembinaan Kaabah itu selesai, ternyata Nabi Ibrahim masih merasakan kekurangan sebuah batu lagi untuk diletakkan di Kaabah. 

Nabi Ibrahim berkata Nabi Ismail berkata, "Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia." 

Kemudian Nabi Ismail a.s pun pergi dari satu bukit ke satu bukit untuk mencari batu yang baik dan sesuai. Ketika Nabi Ismail a.s sedang mencari batu di sebuah bukit, tiba- tiba datang malaikat Jibril a.s memberikan sebuah batu yang cantik. Nabi Ismail dengan segera membawa batu itu kepada Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim a.s. merasa gembira melihat batu yang sungguh cantik itu, beliau menciumnya beberapa kali. Kemudian Nabi Ibrahim a.s bertanya, "Dari mana kamu dapat batu ini?" 

Nabi Ismail berkata, "Batu ini kuterima daripada yang tidak memberatkan cucuku dan cucumu (Jibril)." 

Nabi Ibrahim mencium lagi batu itu dan diikuti oleh Nabi Ismail a.s. Sehingga sekarang Hajar Aswad itu dicium oleh orang-orang yang pergi ke Baitullah. Siapa saja yang bertawaf di Kaabah disunnahkan mencium Hajar Aswad. Beratus ribu kaum muslimin berebut ingin mencium Hajar Aswad itu, yang tidak mencium cukuplah dengan memberikan isyarat lambaian tangan saja. 

Ada riwayat menyatakan bahawa dulunya batu Hajar Aswad itu putih bersih, tetapi akibat dicium oleh setiap orang yang datang menziarahi Kaabah, ia menjadi hitam seperti terdapat sekarang. Wallahu a'alam. 

Apabila manusia mencium batu itu maka timbullah perasaan seolah-olah mencium ciuman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Ingatlah wahai saudara-saudaraku, Hajar Aswad itu merupakan tempat diperkenan doa. Bagi yang ada kelapangan, berdoalah di sana, Insya Allah doanya akan dikabulkan oleh Allah. Jagalah hati kita sewaktu mencium Hajar Aswad supaya tidak menyekutukan Allah, sebab tipu daya syaitan kuat di Tanah Suci Mekah. 

Ingatlah kata-kata Khalifah Umar bin Al-Khattab apabila beliau mencium batu itu (Hajar Aswad) : "Aku tahu, sesungguhnya engkau hanyalah batu biasa. Andaikan aku tidak melihat Rasulullah S.A.W menciummu, sudah tentu aku tidak akan melakukan (mencium Hajar Aswad)." Sumber

Khamis, 13 Februari 2014

Asal Usul Pembinaan Kaabah.


Mengharap Sinar: 15 RAHSIA KEAJAIBAN KAABAH YANG PERLU DIKETAHUI
Ka’bah adalah kiblat seluruh kaum muslimin dunia yang menjadi simbol kesatuan mereka dibawah ikatan tauhid dan keimanan kepada Allah swt. Ka’bah adalah bangunan pertama di bumi, sebagaimana firman Allah swt :
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَالَمِينَ
Artinya : “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (QS. Al Imron : 96)
Pembangunan ka’bah hingga seperti yang sekarang ini telah melalui beberapa tahapan :
1. Dibangun oleh para malaikat.
Kaum muslimin meyakini bahwa pembangunan ka’bah pertama kali dilakukan oleh para malaikat, sebagaimana disebutkan Imam Ibnu adh Dhiya bahwa telah diriwayatkan dari Ali bin al Husein bahwa dia telah ditanya tentang awal mula thawaf mengelilingi baitullah beliau menjawab Sesungguhnya Allah swt telah berfirman :
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُواْ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاء
Artinya :: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." (QS. Al Baqoro : 30)
Para malaikat berkata,”Wahai Allah bukankah khalifah itu dari selain kami adalah yang selalu membuat kerusakan di bumi dan menumpahkan darah.’ Maka Allah pun marah terhadap mereka lalu mereka pun melarikan diri ke arsy, mengangkat kepala, jari jemari mereka mengisyaratkan ketundukan dan menangis karena takut akan kemurkaan-Nya. Mereka mengeilingi arsy sebanyak tiga kali.” Di dalam riwayat : “tujuh kali” mengaharapkan kridhoan Tuhan mereka dan Allah pun meredhoi mereka. Kemudian Allah berkata kepada mereka,”Bangunlah oleh kalian di bumi sebuah rumah yang menjadi tempat kembali setiap orang yang Aku murka terhadapnya dari makhluk-Ku dan dia mengelilinginya (thawaf) sebagaimana kalian lakukan terhadap arsy-Ku maka Aku akan mengampuninya sebagaimana Aku telah mengampuni kalian.” Lalu mereka pun membangun ka’bah.
Terdapat riwayat pula yang menyebutkan bahwa Allah swt telah mengutus malaikat dan berkata kepada mereka,”Bangunlah oleh kalian sebuah rumah seperti al baitul ma’mur lalu mereka pun melakukannya. Allah swt memerintahkan agar rumah itu dikelilingi (thawaf) sebagaimana al baitul ma’mur. Ini terjadi sebelum penciptaan Adam as serta 2000 tahun sebelum penciptaan bumi. Dan sesungguhnya bumi dibentangkan dibawahnya karena itulah Mekah disebut dengan Ummul Quro yaitu asal negeri (bumi, pen).
Terdapat pula riwayat yang menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi sebelum diturunkannya Adam as ke bumi… (Tarikh Makkah al Musyarrafah hal 4)
2. Wasiat Nabi Adam kepada anaknya Nabi Sys
Sys adalah penerus dari Nabi Adam as yang diberikan wasiat oleh ayahnya untuk senantiasa beribadah siang dan malam. Ibnul Atsir menyebutkan bahwa Sys senantiasa melakukan haji dan umroh hingga ajal menjemputnya dan dia juga mengumpulkan lembaran-lembaran yang diturunkan kepadanya dan kepada ayahnya lalu mengamalkan isinya. Sys telah membangun ka’bah dengan batu dan tanah. (Al Kamil Fii at Tarikh juz I hal 17)
3. Pada masa Ibrahim dan Ismail as.
As Suddiy mengatakan bahwa tatkala Allah swt memerintahkan Ibrahim dan Ismail agar membangun sebuah rumah lalu mereka berdua tidak mengetahui dimana tempat akan dibangunnya hingga Allah mengirimkan angin, ada yang menyebutkan angin itu adalah al khajuj yang memiliki dua sayap sementara kepalanya berbentuk ular. Lalu ular itu membersihkan daerah sekitar ka’bah sebagai tempat dibangunnya rumah pertama. Keduanya pu mengikutinya dengan membawa alat penggali dan melakukan penggalian sehingga mereka berdua berhasil meletakkan pondasinya, sebagaimana firman Allah swt
وَإِذْ بَوَّأْنَا لِإِبْرَاهِيمَ مَكَانَ الْبَيْتِ
Artinya : “Dan (ingatlah), ketika kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah.” (QS. Al Hajj : 26)
Setelah mereka berdua meletakkan dasar-dasarnya maka dibangunlah rukun-rukunnya. Dan Ibrahim mengatakan kepada Ismail,”Wahai anakku, carikanlah untukku batu hitam dari daerah India, dahulunya ia adalah batu yakut yang paling putih. Dahulu batu itu dibawa oleh Adam as tatkala diturunkan ke bumi dari surga namun kemudian berubah warnanya menjadi hitam karena dosa-dosa manusia. Ismail pun membawa sebuah batu namun ia mendapatkan batu hitam itu sudah berada disalah satu sudut. Ia pun bertanya kepada ayahnya,”Wahai ayahku siapa yang mendatangkan batu itu kepadamu?’ Ibarahim menjawab,”Dia adalah yang lebih rajin darimu.” Maka mereka berdua membangunnya dan sambil berdoa,”
Artinya : "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS. Al Baqoroh : 127)
Alam Bukan semulajadi: 15 Perkara Tentang Kaabah
4. Dibangun oleh orang-orang Quraisy.
Pada usia Rasulullah saw mencapai tiga puluh lima tahun, orang-orang Quraisy sepakat untuk merenovasi ka’bah. Ka’bah adalah susunan batu-batu yang lebih tinggi dari badan manusia, sekitar sembilan hasta yang dibangun sejak masa Ismail tanpa memiliki atap sehingga banyak pencuri yang mengambil barang-barang berharga yang disimpan didalamnya.
Lima tahun sebelum tahun kenabian, Mekah dilanda banjir besar sehingga meluap ke Masjidil Haram dan dikhawatirkan sewaktu-waktu akan dapat meruntuhkan ka’bah. Orang-orang Quraisy merasa bimbang antara merenovasi atau membiarkannya seperti apa adanya.
Akhirnya al Walid bin al Mughirah al Makhzumiy mengawali perobohan bangunan ka’bah lalu diikuti oleh orang-orang setelah mereka mengetahui tidak terjadi sesuatupun menimpa al Walid. Mereka terus bekerja merobohkan setiap bangunan ka’bah hingga sampai rukun Ibrahim. Setelah itu mereka siap membangunnya kembali.
Tatkala pembangunan sampai di bagian Hajar Aswad, mereka saling berselisih tentang siapa yang berhak mendapat kehormatan meletakkan Hajar Aswad itu ditempatnya semula. Perselisihan ini terus berlangsung selama empat atau lima hari, tanpa ada keputusan. Bahkan perselisihan itu semakin meruncing dan hampir saja menjurus kepada pertumpahan darah di tanah suci.
Abu Umayyah bin al Mughirah al Makhzumiy datang dan menawarkan solusi dengan menyerahkan urusan ini kepada siapa pun yang pertama kali masuk lewat pintu masjid. Mereka menerima cara ini. Allah menghendaki orang yang berhak atasnya adalah Rasulullah saw. Tatkala mengetahui hal itu, mereka berbisik-bisik,”Inilah al Amin. Kami ridho kepadanya, inilah dia Muhammad.”
Orang-orang Qiraisy kehabisan dana dari penghasilan mereka, maka mereka menyisakan di bagian utara, kira-kira enam hasta, yang kemudian disebut al Hijr atau al Hathim. Mereka membuat pintunya lebih tinggi dari permukaan tanah, agar tidak bisa dimasuki kecuali oleh orang yang memang ingin melewatinya. Setelah bangunan ka’bah mencapai ketinggian lima belas hasta, mereka memasang atap dengan disangga enam sendi.
Setelah jadi, ka’bah itu berbentuk segi empat, yang keinggiannya kira-kira mencapai lima belas hasta, panjang sisinya di tempat Hajar Aswad dan sebaliknya adalah sepuluh meter. Hajar Aswad itu sendiri diletakkan dengan ketinggian satu setengah meter dari permukaan pelataran untuk thawaf. Sisi yang ada pintunya dan sebaliknya setinggi dua belas meter. Adapun pintunya setinggi dua meter dari permukaan tanah, di sekeliling luar ka’bah ada pagar dari bagian bawah ruas-ruas bangunan, di bagian tengahnya dengan ketinggian seperempat meter dan lebarnya kira-kira sepertiga meter. Pagar ini dinamakan Asy Syadzarawan. Namun kemudian orang-orang Quraisy meninggalkannya. (ar Rakhiqul Makhtum hal 84 – 85)
5. Pada masa Abdullah bin Zubeir.
Abdullah bin Zubeir memutuskan perenovasian ka’bah seperti yang diinginkan Rasulullah saw ketika beliau masih hidup. Dia pun merobohkannya dan membangun kembali serta menambahkan bagian yang masih kurang ketika orang-orang Quraisy kehabisan dana dari enam hasta menjadi sepuluh hasta. Dia juga menjadikan ka’bah memiliki dua pintu, satu di sebelah timur dan lainnya di sebelah barat sehigga orang yang memasukinya dari satu pintu dan keluar di pintu yang lainnya. Dia menjadikannya dalam bentuk yang paling baik dan megah sehingga seperti yang disifatkan Nabi saw sebagaimana diberitakan oleh Aisyah ra ibu orang-orang beriman yang juga bibinya.
6. Pada masa Abdul Malik bin Marwan
Pada masa Abdul Malik bin Marwan ini al Hajjaj bin Yusuf ats Tsaqofiy menulis surat kepadanya atas apa yang diperbuat Abdullah bin Zubeir dengan ka’bah, tentang perenovasian dan penambahan bagian ka’bah, dia mengira bahwa hal itu adalah hasil fikiran dan ijtihadnya.
Lalu Abdullah bin Malik membalas suratnya agar mengembalikan ka’bah seperti sedia kala. Al Hajjaj pun merobohkan bagian utaranya dan mengeluarkan al Hijr sebagaimana yang telah dibangun orang-orang Quraisy serta menjadikan ka’bah memiliki satu pintu saja yang lebih ditinggikan serta menutup pintu yang lainnya.
Tatkala Abdul Malik bin Marwan mendapatkan hadits Aisyah maka ia pun menyesali perbuatannya sehingga mengatakan,”Kami sangat berkeinginan mengembalikan seperti orang yang membangun sebelumnya.” Maksudnya Abdullah bin Zubeir. Lalu ia pun bermusyawarah dengan Imam Malik dalam permasalahan ini dan beliau pun mencegahnya agar kemuliaan ka’bah tidak lenyap. Dan dikahwatatirkan setiap raja akan melakukan perobohan sebagaimana yang dilakukan orang-orang sebelumnya sehingga dapat menodai kehormatan ka’bah.
7. Pada masa Kekhilafahan Utsmani tahun 1040 H.
Tatkala Mekah dilanda banjir besar yang menenggalamkan Masjidil Haram maka Muhammad Ali Pasya—Gubernur Mesir saat itu—memerintahkan para arsiteknya yang ahli dan para pekerjanya agar merobohkan ka’bah dan merenovasi kembali. Pembangunan itu memakan waktu setengah tahun penuh dan memakan biaya yang sangat mahal hingga rampung pembangunannya. (www.islamweb.net)
Demikianlah awal mula pembangunan ka’bah hingga hari ini yang tetap kokoh dan menggetarkan setiap orang yang melihatnya dan mengembalikan kebesarannya kepada Allah swt Yang Maha Agung lagi Maha Mulia.
Dan apa yang anda tanyakan tentang adanya seekor ular di tempat awal mulanya akan dibangun ka’bah maka telah disinggug di atas yaitu terjadi pada masa Ibrahim dan Ismail as, sebagaimana yang dikatakan Imam As Suddiy.
Wallahu A’lam

Rabu, 12 Februari 2014

Subky Abdul Latif : Mengapa Saya Elak Berbalah Dengan Anwar.


Sekarang Datuk Seri Anwar Ibrahim sudah ditetapkan sebagai  calon Pakatan Rakyat dalam Pilihan Raya Kecil DUN Kajang.
Saya tidak mahu jadi macam setengah suku sakat saya – dari budak hingga ulama - mentakwil muslihat wujudnya PRK di Kajang itu.

Mengapa ADUN-nya meletak jawatan dan gantinya pula Anwar? Lalu ada yang kata tidak akan beri kerjasama pada PRK itu dan macam-macam yang menyerabutkan otak termasuk menyindir politik tinggi Anwar.

Tiba-tiba Mohamad Sabu dan Salahuddin Ayub berkata, kita akan beri kerjasama sepenuhnya pada PRK itu dan mahu tengok kemenangan besarnya.

Apa jadi pada takwil  tadi? Apa orang pandang pada politik yang tidak licin dan tidak diurus dengan baik itu? Tidakkah ia menyusahkan diri bagi menghadapi politik besar yang menjanjikan masa depan yang cerah itu?

Itulah saya dari dulu tidak mahu berbalah dengan Anwar. Sebab tidak mahu susah untuk bersama dalam politik besar yang dia pemain pentingnya.

Ketika saya memulakan politik yang aktif, saya dibayangkan kemungkinan Anwar akan menjadi pemimpin PAS bagi menggantikan Datuk Asri. Maka  saya mengelak dari sebarang masalah dengannya, kerana payah nanti kalau benar dia jadi ketua parti  saya. Tidak selesa berjuang jika berbalah dengan pemimpin sendiri.

Apabila dia jadi Umno, tidak ada apa-apa masalah saya untuk berbalah dengannya. Saya tidak teragak-agak untuk mentakwilnya.

Kita perlu berbalah dengannya ketika itu kerana Umno adalah parti yang menyusahkan rakyat, negara dan kerajaan. Penyertaannya di situ menyusahkan  semua, menghalang mendaulatkan Islam dan tidak salah berlawan dengan sesiapa saja memberi nafas kepada Umno.

Lepas itu secara teknikal dia tidak lagi menjadi sebahagian dari Umno. Tetapi dia ialah panglima dan pahlawan. Dengan politik tingginya, dia sudah menjadi kawan. Walaupun kita tidak boleh  dapat semua yang kita mahu daripadanya, tapi kita dapat sebahagian dari yang kita mahu.

Kalau boleh kita mahu  dia menjadi sebahagian dari kita, tetapi belum tiba masanya. Kalau kita  dapat dia jadi sebahagian dari kita, maka ia adalah satu anugerah yang amat berharga. Kalau dia dari mula menjadi sebahagian dari kita, maka tidak mustahil banyak dari yang diperjuangkan itu sudah selesai.

Orang kata keutamaan beliau ialah untuk jadi Perdana Menteri. Adakah itu betul? Pada saya Perdana Menteri itu bukan matlamat. Matlamat sebenar kita adalah bagi mencapai mardatillah (keredaan Allah). Negara keredaan Allah mudah dicapai kalau kita jadi Perdana Menteri. Menjadi Perdana Menteri memudahkan matlamat itu.

Maka dengan perjuangan yang bersih, semasa dia belum cacat  dulu, kiranya Perdana Menteri itu sasarannya, maka tidak mustahil Perdana Menteri  itu sudah lama tercapai jika dia mulanya bersama kita.

Yang kita tidak boleh capai kejayaan itu dulu kerana kita  dapat kerjasama masyarakat bukan Melayu. Jika kita orang politik tinggi dan bersih, tidaklah payah untuk mendapatkan kerjasama semua kaum.

Kalau dengan politik sederhana kita itu sudah mulai disambut oleh semua, tentulah dengan otak poliltik tinggi Anwar itu, banyak yang dapat dibuat bagi mendapatkan sokongan semua.

Tetapi kerana jalan lain yang dipilihnya, kita pun lambat berjaya, dia pun lambat jadi Perdana Menteri. Apabila dia sudah lebih kuat dari kita menentang Umno, maka dia sudah boleh bersama kita walaupun tidak  sekelambu dengan kita. Kita boleh tidur tanpa kelambu dengannya.

Dengan politik tingginya, walaupun dia tidak menjadi pemimpin parti kita, tetapi   dia boleh orang  paling penting dalam kumpulan kita. Dia tidak menjadi pemimpin PAS dan tidak juga DAP. Tapi dia sudah jadi Ketua Pembangkang.

Adanya dia bersama kita menyebabkan buat pertama kali tembok perkasa Putrajaya itu gegar. Selama 50 tahun kita merdeka, kita jadi macam kancil melawan gajah. Tetapi selepas dia tamat pengalaman di Sungai Buloh, kalau pun kita tidak jadi gajah untuk menggempur Putrajaya, kita sudah macam badak sumbu yang boleh menyondol gajah.

Dengan dia bersama kita atau kita bersama dia, BN tiada kekebalan 2/3 lagi. Bukankah dalam masa tujuh lapan tahun ini BN sudah tidak mustahil direhatkan.

Pada saya  masa ini, kalau Anwar tidak mahukan kita dan DAP pun tak mahukan kita, saya kata tetap mahukan DAP  dan  mahukan Anwar. Kalau Anwar dan DAP tidak mahu datang kepada kita, kita akan pergi kepada Anwar dan DAP. Tiada  ruginya ular menyusur akar.

Melihat kepada kemungkinan dan semua potensi itu, saya mengelak seboleh-boleh berbalah dengan Anwar. Sama  ada  saya suka atau tidak suka kepadanya, dia sudah jadi orang penting dalam Pakatan Rakyat.

Bila dia sudah jadi orang penting, tidak dapat dielak dia sudah jadi salah seorang ketua dalam kumpulan kita. Saya sebagai orang bawah tidak lagi dapat menolak dari berketuakan dia disamping ketua-ketua yang lain.

Kalau saya mahu berperanan dalam perjuangan, maka kita mesti sentiasa selesa dengan sekalian  para ketua. Kalau  saya tidak boleh disiplinkan diri saya, pilhan saya adalah bersara dari berjuang. Ia bukan pilihan bagi orang yang berjuang  dalam Islam yang tiada had usia bersara.

Jika Anwar jadi orang paling penting dalam Pakatan Rakyat, apakah jadi begitu kerana kebetulan? Adakah Pakatan Rakyat terjadi secara "kun faya kun"? Jadilah maka ia pun jadi.

Ia tidak terjadi begitu, bahkan ia terjadi kerana diusahakan. Semua orang mahu adanya muafakat, tetapi muafakat itu terjadi kerana yang mengusahakannya. Boleh dikatakan politik tinggi Anwarlah yang mengambil langkah mengajak menjadikannya. Sebelum ini ia sekadar diseru, tetapi tiada yang berjaya mengadakannya.
Tidaklah apa yang dianjurkan itu terjadi jika tidak disertai orang lain. Tetapi orang lain tidak dapat buat  sebelum ini. Pernah ia dicuba oleh Tengku Razaleigh. Tetapi Ku Li tidak  dapat satukan semua. Akhirnya tidak jadi apa-apa.

Kita jangan marahkan orang lain kalau kita tidak jadi ketuai Pakatan Rakyat, kerana langkah yang diambilnya menjadikan ia ada  dan ia jadi. Kalau kita hendak rungkai pula mungkin boleh, tetapi belum ada yang disepakati boleh menggantikannya. Kita kena terima waqi' (realiti)  kiranya kita bersungguh untuk menggantikan BN.

Jika ADUN Kajang itu meletak jawatan untuk memberi laluan kepada Anwar, itu kecerdikan Anwarlah. Datuk Harun Idris juga pernah usahakan MP Ampang Jaya meletak jawatan bagi memberi laluan kepadanya bertanding dalam Pilihan Raya Kecil, tetapi dia kalah.

Jika saya tidak mahu berbalah dengan Anwar, ia adalah saya mahu berkongsi hasil kejayaan politik tingginya dan saya boleh bersama-sama  semua orang. Kalau saya berbalah dengannya, kejayaannya tidak dapat dihalang, macam mana saya hendak bersama semua orang.

Lagi pun supaya orang tidak melihat saya tak tahu politik langsung. Mungkin kita tidak dapat jadi pemain politik tinggi, tetapi jangan tunjukkan kita tak tahu politik.

Selasa, 11 Februari 2014

Kaabah Dan Masjid Nabawi Dalam Bahaya. (Bhg 3) : Apa Yang Ada Didalam Kaabah Sehingga Ia Dirahsiakan..!!!


Inilah Pesona Ka'bah

Artikel re-post ini saya persembahkan kepada seluruh jemaah haji yang saat ini berangkat ke tanah suci menunaikan ibadah haji. Di sana anda mengunjungi bangunan Ka'bah, bangunan tersuci umat Islam yang berada di dalam lingkungan Masjidil Haram.

Namun berapa kalipun anda berkunjung/ naik Haji ke sana anda tidak mungkin tahu (tidak diijinkan) seperti apa ruangan dan isi dari bangunan Ka'bah itu. Artikel ini mungkin dapat menjawab keingin tahuan anda dan semoga dapat menyembuhkan kerinduan anda yang belum sempat berkunjung ke sana. Gambar saya ambil dari link sumber di bawahnya, sedangkan artikel saya kutip dari : http://republika.co.id.

Masjidil Haram

Kaabah adalah salah satu bangunan tertua di dunia yang berada di tengah-tengah Masjidil Haram. Ka'bah (bahasa Arab: الكعبة, transliterasi: Ka'bah) adalah sebuah bangunan mendekati bentuk kubus yang terletak di tengah Masjidil Haram di Mekah. Bangunan ini adalah monumen suci bagi kaum muslim (umat Islam). Merupakan bangunan yang dijadikan patokan arah kiblat atau arah patokan untuk hal hal yang bersifat ibadah bagi umat Islam di seluruh dunia seperti salat. Lokasi Ka'bahsecara astronomis adalah  21°25‘21.2“ Lintang Utara, 039°49‘34.1“ Bujur Timur, Elevasi 304 meter (ASL)

Ka'abah Cutaway

Bangunan Ka'bah mempunyai tingginya sekitar 15 meter, panjang sisi sebelah utara 9.92 meter, sisi sebelah barat 12.15 meter, sisi sebelah selatan 25.10 meter, dan sisi sebelah timur 11.88 meter.

Pintu Ka'bah di sisi sebelah timur dengan tinggi sekitar 2 meter dari tanah, terbuat dari emas murni dan bertuliskan ayat-ayat Alquran. Pada masa pemerintahan Khalid ibn ‘Abd Al Aziz, pintu ini dibuat dari bahan emas.
Sebelumnya, yaitu semenjak kekhalifahan Sultan Sulaiman Al Qanuni (959 H), pintu Ka'bah dibuat dari lempengan perak berlapiskan emas, terutama daun pintu dan gemboknya.
Bagian-bagian Luar Kaabah

1 - The Black Stone; 2 - Door of the Kaaba; 3. Gutter to remove rainwater; 4 - Base of the Kaaba; 5 - Al-Hatim; 6 - Al-Multazam (the wall between the door of the Kaaba and Black Stone); 7 - The Station of Ibrahim; 8 - Corner of the Black Stone; 9 - Corner of Yemen; 10 - Corner of Syria; 11 - Corner of Iraq; 12 - Kiswa (black veil covering the Kaaba); 13 - marble band of marking the beginning and end of rounds; 14 - The Station of Gabriel.

Dinding Ka'bah bagian bawah ditopang dengan tembok kuat yang terbuat dari batu marmer. Tembok itu melingkar mengitari Ka'bah dan disebut Syadzarwan. Tinggi Syadzarwan di bagian utara Ka‘bah mencapai 50 cm dengan lebar 39 cm, di bagian barat mencapai 27 cm dengan lebar 80 cm, di bagian selatan mencapai 24 cm dengan lebar 87 cm, sedangkan di bagian timur mencapai 22 cm dengan lebar 66 cm.

Dikatakan bahwa tembok Syadzarwan adalah bangunan tambahan pada Ka'bah yang dikerjakan oleh kaum Quraisy. Menurut mazhab Syafi'i dan Maliki, tembok Syadzarwan termasuk bagian Ka'bah, sehingga jamaah haji yang bertawaf harus berada di luarnya. Pendapat sebaliknya dikatakan oleh mazhab Hanafi. Menurut mereka, tembok Syadzarwan bukan merupakan bagian Kaabah.

Adapun mazhab Hanbali memilih berada di antara dua pendapat di atas. Menurut mereka, menjauhi tembok itu sangat dianjurkan, tetapi seandainya jamaah melakukan tawaf di dalamnya maka tawafnya tetap sah dan tidak sampai rusak.

Ka'bah telah direkonstruksi hingga 12 kali sejak zaman Nabi (SAW). Rekonstruksi terbaru dan proyek renovasi berlangsung pada tahun 1996. Gambar di bawah menunjukkan pekerja merenovasi dasar Ka'bah.

Yang jelas, belum diketahui secara pasti kapan pertama kali tembok Syadzarwan dibangun. Setiap kali Masjidil Haram dipugar, tempat-tempat di sekitarnya juga dipugar. Yang pasti, tembok Syadzarwan mengalami pemugaran pada tahun 542 H, 636 H 660 H, dan 1010 H.

Sejarah perkembangan Ka'bah.

Kakbah yang juga dinamakan Bayt al `Atiq (Arab:بيت العتيق, Rumah Tua) adalah bangunan yang dipugar pada masa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail setelah Nabi Ismail berada di Mekkah atas perintah Allah SWT. Dalam Al-Qur'an, surah 14:37 tersirat bahwa situs suci Kakbah telah ada sewaktu Nabi Ibrahim menempatkan Hajar dan bayi Ismail di lokasi tersebut.
image001
Ilustrasi Kabah Jaman Nabi Adam
image003
Ilustrasi Kabah Jaman Nabi Ibrahim

Pada masa Nabi Muhammad SAW berusia 30 tahun (sekitar 600 M dan belum diangkat menjadi Rasul pada saat itu), bangunan ini direnovasi kembali akibat banjir bandang yang melanda kota Mekkah pada saat itu. Sempat terjadi perselisihan antar kepala suku atau kabilah ketika hendak meletakkan kembali batu Hajar Aswad pada salah satu sudut Kakbah, namun berkat penyelesaian Muhammad SAW perselisihan itu berhasil diselesaikan tanpa pertumpahan darah dan tanpa ada pihak yang dirugikan.

Pada saat menjelang Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi sampai kepindahannya ke kota Madinah, bangunan Kakbah yang semula rumah ibadah agama monotheisme (Tauhid) ajaran Nabi Ibrahim telah berubah menjadi kuil pemujaan bangsa Arab yang di dalamnya diletakkan sekitar 360 berhala/patung yang merupakan perwujudan tuhan-tuhan politheisme bangsa Arab ketika masa kegelapan pemikiran (jahilliyah) padahal sebagaimana ajaran Nabi Ibrahim yang merupakan nenek moyang bangsa Arab dan bangsa Yahudi serta ajaran Nabi Musa terhadap kaum Yahudi, Allah Sang Maha Pencipta tidak boleh dipersekutukan dan disembah bersamaan dengan benda atau makhluk apapun jua dan tidak memiliki perantara untuk menyembahNya serta tunggal tidak ada yang menyerupaiNya dan tidak beranak dan tidak diperanakkan (Surah Al-Ikhlas dalam Al-Qur'an). Kakbah akhirnya dibersihkan dari patung-patung agama politheisme ketika Nabi Muhammad membebaskan kota Mekkah tanpa pertumpahan darah dan dikembalikan sebagai rumah ibadah agama Tauhid (Islam).

Selanjutnya bangunan ini diurus dan dipelihara oleh Bani Sya'ibah sebagai pemegang kunci kakbah dan administrasi serta pelayanan haji diatur oleh pemerintahan baik pemerintahan khalifah Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin Abu Sufyan, Dinasti Ummayyah, Dinasti Abbasiyyah, Dinasti Usmaniyah Turki, sampai saat ini yakni pemerintah kerajaan Arab Saudi yang bertindak sebagai pelayan dua kota suci, Mekkah dan Madinah.

Pada awalnya bangunan Kakbah terdiri atas dua pintu serta letak pintu Kakbah terletak di atas tanah, tidak seperti sekarang yang pintunya terletak agak tinggi. Pada saat Muhammad SAW berusia 30 tahun dan belum diangkat menjadi rasul, dilakukan renovasi pada Kakbah akibat bencana banjir.

Pada saat itu terjadi kekurangan biaya, maka bangunan Kakbah dibuat hanya satu pintu. Adapula bagiannya yang tidak dimasukkan ke dalam bangunan Kakbah, yang dinamakan Hijir Ismail, yang diberi tanda setengah lingkaran pada salah satu sisi Kakbah. Saat itu pintunya dibuat tinggi letaknya agar hanya pemuka suku Quraisy yang bisa memasukinya, karena suku Quraisy merupakan suku atau kabilah yang dimuliakan oleh bangsa Arab saat itu.

Nabi Muhammad SAW pernah mengurungkan niatnya untuk merenovasi kembali Kakbah karena kaumnya baru saja masuk Islam, sebagaiman tertulis dalam sebuah hadits perkataannya: "Andaikata kaumku bukan baru saja meninggalkan kekafiran, akan aku turunkan pintu Kakbah dan dibuat dua pintunya serta dimasukkan Hijir Ismail ke dalam Kakbah", sebagaimana pondasi yang dibangun oleh Nabi Ibrahim.

Ketika masa Abdullah bin Zubair memerintah daerah Hijaz, bangunan itu dibangun kembali menurut perkataan Nabi Muhammad SAW, yaitu diatas pondasi Nabi Ibrahim. Namun ketika terjadi peperangan dengan Abdul Malik bin Marwan penguasa daerah Syam (Suriah, Yordania dan Lebanon sekarang) dan Palestina, terjadi kebakaran pada Kakbah akibat tembakan peluru pelontar (onager) yang dimiliki pasukan Syam. Abdul Malik bin Marwan yang kemudian menjadi khalifah, melakukan renovasi kembali Kakbah berdasarkan bangunan di masa Nabi Muhammad SAW dan bukan berdasarkan pondasi Nabi Ibrahim. Kakbah dalam sejarah selanjutnya beberapa kali mengalami kerusakan sebagai akibat dari peperangan dan karena umur bangunan.

Keadaan Kaabah yang bercirikan Ottomaniah sebelum ianya dihancurkan oleh bani Saud

image004

image005

image007

image008

image010
image011

image006

image014

image015

image016

Sejarah Perkembangan Ka'bah

Ketika masa pemerintahan khalifah Harun Al Rasyid pada masa kekhalifahan Abbasiyyah, khalifah berencana untuk merenovasi kembali kakbah sesuai pondasi Nabi Ibrahim dan yang diinginkan Nabi Muhammad SAW. namun segera dicegah oleh salah seorang ulama terkemuka yakni Imam Malik karena dikhawatirkan nanti bangunan suci itu dijadikan ajang bongkar pasang para penguasa sesudah beliau. Sehingga bangunan Kakbah tetap sesuai masa renovasi khalifah Abdul Malik bin Marwan sampai sekarang.

Isi Bagian Dalam Ka'bah


Tak sembarang orang yang bisa memasuki Ka'bah. Oleh sebab itu, banyak yang bertanya, apa sebenarnya yang ada dalam Ka'bah itu ? Apa benar dalam Ka'bah masih tersimpan berhala-berhala zaman dulu sebagaimana yang dituduhkan kaum perusak Islam?

Sebagaimana yang diperlihatkan dokumenter Kerajaan Arab Saudi, isi dalam Ka'bah hanya berupa ruangan kosong. Bahagian dalam Ka'bah terdapat tiga pilar dari kayu gaharu terbaik. Panjang satu pilar sekitar seperempat meter atau setengah meter berwarna campuran antara merah dan kuning. Ketiga pilar ini berjejer lurus dari utara ke selatan.

Tangga ke bagian atas Ka'bah. Tangga ini terletak di dalam Ka'bah pojok kanan. Tangga ini ada di belakang pintu keemasan, hanya digunakan saat mengganti Kiswah.

Pada awal abad ini (tahun 2000-an), bagian bawah ketiga pilar retak yang kemudian diperbaiki dengan diberi kayu melingkar di sekelilingnya. Ketiga pilar ini dibuat atas inisiatif Abdullah ibn Al Zubair tiga abad yang lalu. Meski demikian, ketiganya masih tetap kokoh hingga saat ini.
Atap dalam Ka'bah penuh dengan ukiran-ukiran mengagumkan, selain diberi lampu-lampu indah yang terbuat dari emas murni dan dari per­hiasan-perhiasan indah lainnya. Lantai Ka'bah dibuat dari batu pualam putih.

Dinding Ka'bah bagian dalam dibalut dengan batu pualam war­na-warni dan dihiasi dengan ukiran bergaya Arab. Terdapat tujuh papan yang menempel di dinding ini yang bertuliskan nama-nama orang yang pernah merenovasi atau menambahkan sesuatu yang batu di dalam Ka'bah atau Masjidil Haram.

 

Kisah Pembangunan Ka’bah dan Peletakan Hajar Aswad

Ketika Rasulullah berusia tiga puluh lima tahun, beliau belum diangkat oleh Allah sebagai seorang nabi. Waktu itu kota Makkah dilanda banjir besar yang meluap sampai ke Masjidil Haram. Orang-orang Quraisy menjadi khawatir banjir ini akan dapat meruntuhkan Ka’bah.

Selain itu, bangunan Ka’bah dulunya belumlah beratap. Tingginya pun hanya sembilan hasta. Ini menyebabkan orang begitu mudah untuk memanjatnya dan mencuri barang-barang berharga yang ada di dalamnya.

Oleh karena itu bangsa Quraisy akhirnya sepakat untuk memperbaiki bangunan Ka’bah tersebut dengan terlebih dahulu merobohkannya.

Untuk perbaikan Ka’bah ini, orang-orang Quraisy hanya menggunakan harta yang baik-baik saja. Mereka tidak menerima harta dari hasil melacur, riba dan hasil perampasan.

Di awal-awal perbaikan, pada awalnya mereka masih takut untuk merobohkan Ka’bah. Akhirnya salah seorang dari mereka yang bernama Al-Walid bin Al-Mughirah Al-Makhzumy bangkit mengawali perobohan tersebut. Setelah melihat tidak ada hal buruk yang terjadi pada Al-Walid, orang-orang Quraisy pun mulai ikut merobohkan Ka’bah sampai ke bagian rukun Ibrahim.

Mereka kemudian membagi sudut-sudut Ka’bah dan mengkhususkan setiap kabilah dengan bagian-bagiannya sendiri. Pembangunan kembali Ka’bah ini dipimpin oleh seorang arsitek dari bangsa Romawi yang bernama Baqum.

Rasulullah ikut Membangun

Rasulullah sendiri ikut bersama-sama yang lain membangun kabah. Beliau bergabung bersama paman beliau Abbas radhiyallahu ‘anhu. Ketika beliau mengambil batu-batu, Abbas menyarankan kepada beliau untuk mengangkat jubah beliau hingga di atas lutut. Namun Allah menakdirkan agar aurat beliau senantiasa tertutup, sehingga belum sempat beliau mengangkat jubahnya, beliau jatuh terjerembab ke tanah.
Beliau kemudian memandang ke atas langit sambil berkata, “Ini gara-gara jubahku, ini gara-gara jubahku”. Setelah itu aurat beliau tidaklah pernah terlihat lagi.

Peletakan Hajar Aswad

Sebelum kita lanjutkan kisah ini, tahukah kalian apa itu hajar aswad?

Hajar Aswad adalah sebuah batu yang diturunkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dari surga. Dulu batu itu berwarna putih, namun karena dosa-dosa anak Adam, maka batu itu pun berubah menjadi berwarna hitam.
Nah, ketika pembangunan sudah sampai ke bagian Hajar Aswad, bangsa Quraisy berselisih tentang siapa yang mendapatkan kehormatan untuk meletakkan Hajar Aswad ke tempatnya semula. Mereka berselisih sampai empat atau lima hari. Perselisihan ini bahkan hampir menyebabkan pertumpahan darah.

Abu Umayyah bin Al-Mughirah Al-Makhzumi kemudian memberikan saran kepada mereka agar menyerahkan keputusan kepada orang yang pertama kali lewat pintu masjid. Bangsa Quraisy pun menyetujui ide ini.

Allah subhanahu wa ta’ala kemudian menakdirkan bahwa orang yang pertama kali lewat pintu masjid adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Orang-orang Quraisy pun ridha dengan diri beliau sebagai penentu keputusan dalam permasalahan tersebut.

Rasulullah pun kemudian menyarankan suatu jalan keluar yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh mereka. Bagaimana jalan keluarnya?

Beliau mengambil selembar selendang. Kemudian Hajar Aswad itu diletakkan di tengah-tengan selendang tersebut. Beliau lalu meminta seluruh pemuka kabilah yang berselisih untuk memegang ujung-ujung selendang itu. Mereka kemudian mengangkat Hajar Aswad itu bersama-sama. Setelah mendekati tempatnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam-lah yang kemudian meletakkan Hajar Aswad tersebut.

Ini merupakan jalan keluar yang terbaik. Seluruh kabilah setuju dan meridhai jalan keluar ini. Mereka pun tidak jadi saling menumpahkan darah.

Akhir Pembangunan Ka’bah

Bangsa Quraisy akhirnya kehabisan dana dari penghasilan baik-baik yang mereka kumpulkan. Mereka akhirnya menyisakan bangunan Ka’bah di bagian utara seukuran enam hasta yang kemudian disebut Al-Hijir atau Al-Hathim.

Mereka juga membuat pintu Ka’bah lebih tinggi daripada permukaan tanah. Setelah bangunan Ka’bah mencapai ketinggian lima belas hasta, mereka memasang atap dengan disangga enam sendi.

Ka’bah pun selesai dibangun kembali. Tingginya sekarang lima belas meter, panjang sisinya di bagian Hajar Aswad dan sebaliknya adalah sepuluh meter. Hajar aswad sendiri diletakkan satu setengah meter dari lantai. Adapun sisi yang lain panjangnya dua belas 
meter. Pintu Ka’bah diletakkan dua meter dari permukaan tanah. (*)

Isnin, 10 Februari 2014

Kaabah Dan Masjid Nabawi Dalam Bahaya (Bhg 2)? : Disebalik Kesucian Kaabah.


h merupakan kiblat salat bagi seluruh umat muslim di dunia. Ka’bah terdapat dalam area Masjidil Haram yang terletak di kota Makkah, Arab Saudi. Setiap tahunnya, jutaan muslim dari berbagai penjuru dunia datang ke Makkah untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah serta berziarah ke sejumlah tempat bersejarah di sana.
Dalam Ka’bah tidak terdapat benda apapun. Meskipun demikian, Ka’bah memiliki arti yang sangat penting bagi umat muslim. Berdasarkan sebuah riwayat, Ka’bah merupakan bangunan pertama yang diciptakan sejak penciptaan bumi.
Ka’bah memiliki rahasia tersembunyi, bahkan tempat-tempat sekitar ka’bah termasuk 
depan pintu Multazam merupakan tempat mustajab untuk berdoa.


1. Ka’bah mengeluarkan sinar radiasi

Planet bumi mengeluarkan semacam radiasi, yang kemudian diketahui sebagai medan magnet. Penemuan ini sempat mengguncang National Aeronautics and Space Administration (NASA), badan antariksa Amerika Serikat, dan temuan ini sempat dipublikasikan  melalui internet. Namun entah mengapa, setelah 21 hari tayang, website yang mempublikasikan temuan itu hilang dari dunia maya.
Namun demikian, keberadaan radiasi itu tetap diteliti, dan akhirnya diketahui kalau radiasi tersebut berpusat di kota Makkah, tempat di mana Ka’bah berada. Yang lebih mengejutkan, radiasi tersebut ternyata bersifat infinite (tidak berujung). Hal ini terbuktikan ketika para astronot mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih tetap terlihat. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
 

2. Zero Magnetism Area

Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila seseorang mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Makkah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu, ketika mengelilingi Ka’ah, maka seakan-akan fisik para jamaah haji seperti di-charge ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
  

3. Tekanan Gravitasi Tinggi

Ka’bah dan sekitarnya merupakan sebuah area dengan gaya gravitasi yang tinggi. Ini menyebabkan satelit, frekuensi radio ataupun peralatan teknologi lainnya tidak dapat mengetahui isi di dalam Ka’bah. Selain itu, tekanan gravitasi tinggi juga menyebabkan kadar garam dan aliran sungai bawah tanah tinggi. Inilah yang menyebabkan salat di Masjidil Haram tidak akan terasa panas meskipun tanpa atap di atasnya.
Tekanan gravitasi yang tinggi memberikan kesan langsung kepada sistem imun tubuh untuk bertindak sebagai pertahanan dari segala macam penyakit.
  

4. Tempat ibadah tertua

Pembangunan Ka’bah telah dilakukan sejak zaman Nabi Adam AS. Ada pula sumber yang menyebutkan, Ka’bah telah dibangun semenjak 2000 tahun sebelum Nabi Adam diturunkan. Pembangunannya pun memerlukan waktu yang lama karena dilakukan dari masa ke masa.
Menurut sebagian riwayat, Ka’bah sudah ada sebelum Nabi Adam AS diturunkan ke bumi, karena sudah dipergunakan oleh para malaikat untuk tawwaf dan ibadah. Ketika Adam dan Hawa terusir dari Taman Surga, mereka diturunkan ke muka bumi, diantar oleh malaikat Jibril. Peristiwa ini jatuh pada tanggal 10 Muharam.
  

5. Kaabah memancarkan energi positif

Kaabah dijadikan sebagai kiblat oleh orang yang salat di seluruh dunia, karena orang salat di seluruh dunia memancarkan energi positif apalagi semua berkiblat kepada Ka’bah. Jadi dapat Anda bayangkan energi positif yang terpusat di Ka’bah, dan juga menjadi pusat gerakan salat sepanjang waktu karena diketahui waktu salat mengikuti pergerakan matahari. Itu artinya, setiap waktu sesuai gerakan matahari selalu ada orang yang sedang salat. Jika sekarang seseorang di sini melakukan salat Dhuhur, demikian pula wilayah yang lebih barat akan memasuki waktu Dhuhur dan seterusnya atau dalam waktu yang bersamaan orang Indonesia salat Dhuhur orang yang lebih timur melakukan salat Ashar demikian seterusnya.


Memandang Ka’bah dengan ikhlas akan mendatangkan ketenangan jiwa. Aturan untuk tidak mengenakan topi atau kepala saat beribadah haji juga memiliki banyak manfaat. Rambut yang ada di tubuh manusia dapat berfungsi sebagai antena untuk menerima energi postif yang dipancarkan Ka’bah.



BERSAMBUNG

Ahad, 9 Februari 2014

Kaabah Dan Masjid Nabawi Dalam Bahaya (Bhg 1) : Kiblat Kedua Umat Islam Yang Kekal Sehingga Kini.


Kaabah adalah sebuah bangunan mendekati bentuk kubus yang terletak di tengah Masjidil Haram di Mekah. Bangunan ini adalah monumen suci bagi kaum muslim (umat Islam). Merupakan bangunan yang dijadikan patokan arah kiblat atau arah patokan untuk hal hal yang bersifat ibadah bagi umat Islam di seluruh dunia seperti salat. Selain itu, merupakan bangunan yang wajib dikunjungi atau diziarahi pada saat musim haji dan umrah.

Sejarahwan, narator dan lainnya memiliki pendapat berbeda tentang siapa yang telah membangun Kakbah. Beberapa pendapat itu ada yang mengatakan Malaikat, Adam dan Syits. Dimensi struktur bangunan kakbah lebih kurang berukuran 13,10m tinggi dengan sisi 11,03m kali 12,62m. Juga disebut dengan nama Baitullah.

Tidak semua orang tahu apa sebenarnya yang ada di dalam ka’bah, sebab hanya orang-orang penting seperti presiden sebuah negara yang berhak untuk memasukinya. Itu pun karena menjadi tamu raja di negara itu.

Kalau dari Indonesia sendiri, mantan Presiden Soeharto dan rombongan konon malah pernah diberi kehormatan untuk masuk ke dalamnya.Nah gambar di bawah ini, diambil pada salah satu momentum di mana ada tamu negara yang diberi kehormatan untuk memasukinya. Dan barangkali gambar ini diambil diam-diam oleh tamu itu.Karena secara resmi petugas masjid Al-Haram mengharamkan pemotretan di lokasi masjid, apalagi kalau sampai di dalam ka’bah. Sebagian kalangan juga membenarkan foto ini lantaran serupa dengan gambar denah yang diterbitkan resmi oleh kerajaan.

Berikut ini adalah foto-foto yang memperlihatkan isi ka’bah pada saat ini.Coba anda bandingkan antara keduanya, mempunyai persamaan khususnya pada bagian dinding keramik yang berwarna hijau, hal itu membuktikan bahwa foto ini valid.Mulai dari sebelah kiri pintu Ka’bah adalah Multazam (antara pintu Ka’bah dan Hajarul Aswad). Sebelah kanan dari pintu terdapat kotak dari 
marmer tempat menyimpan alat keperluan kebersihan di dalam Ka’bah.
 


Di tengah–tengah Ka’bah agak meninggi terdapat 3 buah tiang penyangga yg terbuat dari kayu dan yang dikenal dengan “Tiang Abdullah bin Zubair“.

Dinamakan demikian karena Allah SWT telah memberikan kemuliaan kepada beliau, sebagai pembuat tiang penyangga pada atap Ka’bah itu untuk menghindari kerobohannya.

Sebelah Utara dari Ka’bah terdapat pintu kecil yang dinamakan “Pintu Taubah”. Itu adalah sebuah tanda dari keteguhan.

Pintu Taubah ini terbuat dari kayu pilihan yang dilapisi dengan Emas dan Perak yang terukir dan dilapisi juga dengan kaca yang tebal sampai atap Ka’bah.

Pada dinding sebelah Barat yang berhadapan dengan pintu Ka’bah digantungkan 9 Pigura yang terbuat dari Marmer dan bertuliskan nama-nama Penguasa-penguasa atau Khalifah yang telah memperbaiki dan memperbarui Ka’bah yang agung. Kesemuanya tulisan itu tertulis setelah Abad 6H.

 

Pada dinding Timur antara pintu Ka’bah dan pintu Taubah diletakkan keterangan tentang perbaikan yang dilakukan oleh Raja Fahd pada tahun 1419H setelah perbaikan terakhir pada zaman Sultan Murod IV dari Utsmaniah pada tahun 1040H.

Sisi-sisi Ka’bah yang empat dilapisi dengan Marmer putih setinggi 2 Meter dan diatasnya ditutupi dengan hordeng warna merah dan pink, yang terbuat dari bahan kain Sutera yang bertuliskan “Syahadatain “ dan Asma ul-Husna dalam bentuk angka 8 atau 7 Arab berselang-seling. Hadiah dari Raja Fahd.

Diantara tiga tiang yang ditengah (Tiang Abdullah bin Zubair) ada tempat untuk meletakkan barang yang terbuat dari Perak murni untuk menyimpan barang, seperti antara lain : Teko-teko, Pajangan, dan barang-barang bersejarah lainnya yang terbuat dari Emas dan Perak yang telah berusia puluhan bahkan ratusan tahun yang lewat sebagai hadiah-hadiah dari Raja-raja, Khalifah dan para Sultan kepada Ka’bah sebagai pendekatan dan pengabdian kepada Rabb yang Esa untuk mencari ridho Nya.

Pencucian Ka`bah biasanya dilakukan dua kali setiap tahun yakni pada pertengahan bulan Sya`ban sebagai persiapan menghadapi musim Umrah pada bulan Ramadhan, dan pertengahan Dzulqa`idah sebagai persiapan menyambut jamaah haji.

Ka`bah biasanya dicuci dengan air zamzam yang dicampur dengan mawar Thaif dan anbar, sedangkan dindingnya diharumkan dengan parfum misik.

Nizar As-Syaibi, putra tertua keluarga pengurus Masjidil Haram Syeikh Abdul Aziz As-Syaibi, menyebutkan pencucian Ka`bah merupakan tradisi yang disunnahkan namun tidak harus dilakukan pada waktu tertentu.

Secara historis, Rasulullah pernah sekali mencuci Ka`bah pada bulan Sya`ban ketika beliau kembali ke Mekkah dalam peristiwa “Fathu Mekkah”, setelah beliau membersihkannya dari patung-patung sesembahan yang berada di dalam maupun di sekitar Ka`bah.


Sumber

Jumaat, 7 Februari 2014

Pemain Muslim Warnai Liga Perdana Barclays.


MUSIM 2013/2014 sudah lama melebarkan tirainya. Pelbagai kejutan, drama, dan ragam pemain mahupun jurulatih yang kita dapat lihat. Kini sudah tiba di pertengahan musim, bahang kehangatan Liga Perdana Barclays yang paling dikenali juga diminati  seantero dunia ini sukar untuk dinafikan.

Keseimbangan, mutu permainan berbeza setiap pasukan, juga pelbagai kebarangkalian dalam setiap perlawanan antara faktor-faktor kenapa liga ini menjadi tumpuan berbanding liga-liga lain di dunia seperti Serie A atau Bundesliga.

Pemain yang datang dari pelbagai penjuru dunia mencungkil bakat dan memperkenalkan corak permainan mahupun gaya yang tersendiri bagi mendapat perhatian mahupun publisiti.

Di sebalik peningkatan jumlah pemain-pemain yang beraksi di liga ini, mungkin ramai tidak menyedari bilangan  pemain muslim atau yang menganut agama Islam meningkat dari musim sebelumnya iaitu 2012/2013 berbanding musim sekarang 2013/2014.

Jelas menunjukkan bahawa agama Islam bukanlah satu batu sempadan bagi menceburi bidang rekreasi bertaraf dunia ini malah Islam menggalakkan aktiviti riadah asalkan tidak bertentangan dengan syariat.

Biarpun pemain-pemain ini perlu menerima halangan atau faktor-faktor tertentu yang mungkin menganggu aspek rohani, emosi dan kesihatan fizikal selama bergelar pemain profesional di Liga Perdana Barclays, ciri ketegasan dan berprinsip perlu bagi memenuhi tuntutan agama.

Antara halangan atau cabaran yang dihadapi adalah seperti tempat mengerjakan solat dan ruang waktu untuk mengerjakannya, pilihan diet makanan yang ditentukan oleh jurulatih sebelum perlawanan, berpuasa ketika perlawanan, budaya membuka Champagne bagi meraikan kemenangan dan mungkin sikap prejudis (Islamophobia) yang mempunyai kebarangkalian.

Seharusnya pemain-pemain muslim yang tiba di kelab-kelab besar di liga Perdana Barclays mempunyai tahap ketahanan mental dan fizikal yang tinggi juga pendirian tegas seperti pemain penyerang Chelsea, Demba Ba (gambar) ketika di Newcastle United.

Ketika bulan Ramadhan, wujudnya konflik antara beliau dan pengurus pasukan.  Beliau menegaskan bahawa puasa adalah satu tanggungjawab bagi dirinya,  jika permainannya merosot ketika dia sedang berpuasa dan pengurus melihat beliau tidak menyerlah, beliau rela duduk di bangku simpanan daripada menyalahkan dirinya berpuasa.

Situasi yang sama juga dialami oleh midfielder Arsenal, Abou Diaby, 27. Menurut pemain profesional ini, jurulatih Arsenal mencadangkan beliau untuk tidak berpuasa namun tetap menghormati pendiriannya kerana tahu bulan Ramadhan adalah istimewa untuknya, lapor BBC Sport.

Pemain midfielder berpengaruh di kelab Manchaster City, Yaya Toure menolak dengan beradab hadiah sebotol Champagne ekoran pemilihannya sebagai pemain terbaik perlawanan dengan menyatakan bahawa beliau seorang muslim. Kesan daripada tindakan Yaya Toure tersebut, hadiah sebotol Champagne untuk pemain terbaik perlawanan di liga Perdana Barclays ditukar kepada sebuah trofi kecil sehingga sekarang.

Ketegasan pemain-pemain muslim ini dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab mereka sebagai hamba Allah harus di contohi. Ketegasan dan prinsip seperti ini perlu ada bagi setiap pemain untuk menyuarkan pada kelab-kelab ternama di liga Perdana Barclays bahawa pentingnya memenuhi piawaian dan keperluan  pemain muslim.

Jika kita imbas 20 atau 30 tahun dahulu, tiada pemain muslim yang beraksi di liga berpengaruh ini tetapi segalanya berubah mengikut rentak edaran masa kerana kini lebih 40 orang pemain muslim beraksi di liga Perdana Barclays tidak termasuk liga Kejohanan.

Bermula dengan seorang pemain midfielder muslim, Nayem (gambar) yang bermain untuk pasukan Tottenham Hotspur pada tahun 1992, pemain muslim di liga Perdana Barclays yang kebanyakannya berpengaruh dan berprofil tinggi semakin meningkat.

Berikut adalah antara pemain-pemain muslim yang bermain di kelab liga Perdana Barclays buat musim 2013/2014;
  • Arsenal: Abou Diaby, Bacary Sagna,Mesut Ozil
  • Aston Villa: Karim El-Ehmadi
  • Liverpool: Oussama Assaidi (pinjaman ke Stoke City), Samed Yesil, Kolo Toure
  • Manchaster United: Adnan Januzaj
  • Chelsea: Demba Ba
  • Newcastle United: Papiss Cisse, Hatem Ben Arfa, Cheick Tiote
  • Manchaster City: Edin Dzeko, Samir Nasri, Yaya Toure
  • Fulham: M.Diarra, Karim Frei
  • Stoke City: Mamady Sibide
  • Tottenham Hotspurs: Mousa Dembele, Y Kaboul
  • West Bromwich Albion: Youssouff Mulumbu, Yassine El Ghanassy
  • West Ham United: Mohamed Diame, Alou Diarra, Modibo Maiga
  • Crystal Palace: Maroune Chamakh
Agama tidak menghalang bakat, kebolehan mahupun minat selagi di atas landasan syariat yang betul . Kebolehan atau bakat merupakan anugerah Allah, maka tidak salah kita menggunakannya untuk mencari rezeki sebagai bidang kerjaya seperti pemain-pemain bolasepak  bertaraf dunia di atas.

Selagi kita berprinsip dan tegas dalam soal agama, tahu mana haram dan halal dan sentiasa berusaha mencari keredhaan Allah; majulah sukan berteraskan nilai Islam dan syariat sebagai panduan, Insyaallah. HD
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Catatan Popular